Penyakit Gagal Ginjal Pada Anak

Pada umunya banyak yang menganggap bahwa penyakit ginjal hanya menyerang pada orang dewasa, namun kini penyakit ginjal juga dapat menyerang anak-anak dan para orang tua sering tidak menyadari gejala-gejala yang timbul. Bahkan ketika dokter mendiagnosa anak mereka mengidap penyakit ginjal, maka yang terpikir oleh para orang tua adalah anak mereka akan menjalani operasi atau akan menjalani cuci darah. Pemikiran tersebut timbul akibat dari kurangnya pemahaman para orang tua mengenai penyakit ginjal pada anak.

Penyakit ginjal pada anak dapat terjadi ketika si anak masih bayi. Penyakit ini sering merupakan kelainan bawaan maupun didapat anak pada saat masa pertumbuhan. Beberapa jenis penyakit ginjal berasal dari faktor genetik (bawaan. Misalnya penyakit ginjal polikistis (Polycystic kidney disease/PKD) yang merupakan kelainan genetis dengan banyak kista yang tumbuh diginjal. Kista PKD secara bertahap dapat mengganti banyak massa ginjal, mengurangi fungsi ginjal, dan mengakibatkan kegagalan ginjal.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit ginjal, yaitu :

Genetik
Walaupun persentasenya kecil kelainan ginjal bawaan bisa saja karena faktor keturunan. Misalnya ayah atau ibu yang memiliki kelainan ginjal dapat menurunkan gangguan gunjal tersebut kepada anak. Bentuk kelainannya dapat berupa pembengkakan ginjal, ginjal yang tidak berkembang semestinya, atau hanya memiliki satu buah ginjal.

Hamil pada usia rawan
Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah para ibu yang hamil pada usia diatas 40 tahun atau sebaliknya ibu hamil pada usia yang terlalu muda, yaitu 17 tahun atau lebih muda. Kehamilan pada usia rawan sangat memungkinkan janin mengalami pertumbuhan yang kurang optimal semasa didalam kandungan.

Obat-obatan
Selama hamil ibu sering disarankan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat, terutama obat-obatan jenis antibiotika atau antikanker. Simpelnya, jangan pernah mengonsumsi obat tanpa sepengetahuan dari dokter. Lebih baik ibu berkonsultasi terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kemungkinan yang buruk.

Radiasi
Faktor radiasi yang dimaksudkan disini adalah bila ibu hamil terpapar oleh sinar X-ray. Itulah mengapa diruang diruang radiologi untuk pemeriksaan rontgen secara jelas terpasang larangan bagi ibu hamil.

Untuk dapat mengetahui anak dengan penyakit ginjal, maka perlu diwaspadai beberapa gejala yang dapat dilihat pada anak. Gejala penyakit ginjal yang mungkin timbul adalah sembab pada kelopak mata, tekanan darah tinggi, jumlah sel darah merah rendah (anemia), atau dalam air seninya terdapat darah atau protein. Jika dokter menemukan salah satu gejala tersebut pada anak, mungkin akan dibutuhkan tes lanjutan , termasuk tes darah atau air seni tambahan atau rontgen. Salah satu penyakit yang awalnya hanya memperlihatkan sembab pada mata anak ketika bangun tidur dipagi hari adalah penyakit sindroma Nefrotik yaitu salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan gejala klinis yang terdiri dari prteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia dan sembab.

Kelainan ginjal lain yang harus diwaspadai misalnya adanya benjolan pada perut yang merupakan gejala tumor ginjal atau adanya bendungan pada saluran kemih, kencing yang tiba-tiba berhenti dapat merupakan salah satu gejala adanya batu pada kandungan kemih, tekanan darah tinggi  juga  terjadi pada anka yang umumnya menyertai penyakit ginjal lainnya dan ditandai dengan sakit kepala bahkan sampai terjadi kejang-kejang serta penurunan kesadaran.

Dalam kasus kelainan ginjal bawaan, penanganannya akan dilakukan secara bertahap. Hal yang pertama ditangani terlebih dahulu adalah masalah komplikasi. Jika terdapat infeksi saluran kemih, infeksinya akan segera diatasi sambil mencari terus apa yang menjadi penyebabnya. Selanjutnya, setelah penyebabnya ditemukan langkah selanjutnya adalah dilakukan tindakan untuk menangani penyebabnya. Apabila terjadi akibat sumbatan tentu akan diusahakan untuk menghilangkan sumbatan tersebut. Begitu juga jika diakibatkan oleh klep dikandung kemih yang tidak baik, maka akan dibuatkan klep yang baru.

Kelainan stadium 1 dan 2 biasanya dapat diatasi dengan obat. Selama proses pengobatan diharapkan terjadi proses penyempurnaan klep tersebut secara alamiah. Jika penanganannya terlambat dan kurang tepat hingga infeksi yang terjadi semakin parah, maka besar kemungkinan anak akan mengalami gagl ginjal. Jika keadaan sudah seperti ini, maka tidak ada cara lain yang dapat dilakukan kecuali dengan menjalani transplantasi ginjal atau cuci darah (Hemodialisis). Namun sebaliknya, jika penanganan yang dilakukan cepat dan tepat serta infeksinya segera diatasi, maka kedepannya anak dengan kelainan ginjla dapat menjalani kehidupan yang normal tanpa mengalami keluhan apapun.

Jadi, jika para orang tua menemukan gejala-gejala yang telah disebutkan tadi, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan kelainan yang terjadi. Karena bukan tidak mungkin jika terus dibiarkan maka suatu saat  akan berlanjut menjadi gagal ginjal yang memerlukan tindakan cuci darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar